Tata cara umroh dan haji – Haji dan umroh yang merupakan ibadah penting bagi umat islam dan memiliki tempat yang sama untuk pelaksanaannya. Hukum dari keduanya juga berbeda bahkan tata cara umroh dan haji berbeda pula. Haji masuk dalam satu rukun islam dan wajib dilaksanakan bagi orang-orang yang mampu. Sedangkan untuk umroh memiliki hukum yang berbeda yaitu dihukumi sunnah.
Perbedaan haji dan umroh sebenarnya ada beberapa hal, namun masih banyak orang yang sulit untuk menjelaskannya ketika ditanyakan tentang hal ini. Sebagai orang yang beragama muslim haji merupakan sebuah ibadah yang di wajibkan dan umroh adalah ibadah yang di sunnahkan jadi kita harus tau perbedaan kedua ibadah ini. Meski kedua ibadah ini sma-sama di lakukan di baitullah namun perlu kita ketahui ada perbedaan yang mendasar antara kedua ibadah ini. Untuk lebih jelas dan detailnya dan anda dapat memahami perbedaan kedua ibadah ini kami berikan beberapa perbedaan yaitu berikut ini perbedaannya :
- Waktu pelaksanaan
Untuk tempat memang kedua ibadah ini sama-sama di lakukan di Makkah namun untuk ibadah haji ini tidak dapat sewaktu-waktu di lakukan. Namun ibadah haji hanya boleh dilakukan di bulan haji yaitu pada tanggal 9 hingga 13 Zulhijah. Sehingga ibadah haji yang dilakukan selain bulan itu otomatis tidak sah karena ibadah haji hanya di lakukan setahun sekali. Sedangkan ibadah umroh bisa dilakukan sewaktu-waktu selain pada tanggal yang dimakruhkan yaitu Arofah pada 9 Dzulhijah, hari nahar tanggal 10 Dzulhijah dan hari tasyrik yaitu tanggal 11, 12, 13 Dzulhijah.
- Manasik (tata cara pelaksanaan)
Untuk perbedaan ibadah umroh dan haji juga dapat di bedakan dari manasik atau tata cara pelaksanaanya. Ibadah haji ini lebih banyak memiliki tata car ajika di bandingkan dengan umroh seingga orang yang sudah pernah ibadah haji otomatis juga sudah pernah melakukan praktek umroh. Untuk rukun umroh terdiri dari niat, thawaf,sai, tahalul. Sedangkan untuk rukun haji di lakukan dan di tambah dengan wuquf di arafah, mabit di muzdalifah dan mina dan juga melempar jumroh.
Tata Cara Umroh Dan Haji Terlengkap Yang Benar Sebagai Berikut :
Tata Cara Melakukan Ibadah Haji
Karena umroh dan haji memiliki tata cara yang berbeda berikut penjelasannya mengenai tata cara umroh dan haji akan diulas secara satu persatu. Sekarang kita ketahui terlebih dahulu tata cara dalam haji :
- Melaksanakan Thawaf
Thawaf dilaksanakan di masjidil haram (Makkah) tepatnya sebelum tanggal 8 dzulhijah. Thawaf ini melakukan langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan ibadah haji yang nantinya akan dilanjutkan dengan ibadah yang lainnya.
Ketentuan tawaf antara lain :
- Menutup aurat
- Suci dari hadats dan najis
- Ka’bah harus berada disebeah kirinya dan dimulai dari hajar aswat terlebih dahulu.
- Didalam masjidil haram.
- Memakai Pakaian Ihram
Pakaian ihram ini adalah sejenis pakaian yang berupa 2 helai kain yang tidak berjahit. Setelah memakai pakaian ihram lalu semua jamaah berniat untuk berhaji. Memakai pakaian ihram tidak sembarangan tempat yaitu dipakai sesuai dengan miqatnya. Sebagai salah satu rukun ibadah, ihram harus dilakukan agar ibadah haji atau umroh lengkap. Pakaian ihram untuk jemaah laki-laki terdiri dari dua lembar kain tidak berjahit. Sedangkan bagi perempuan, pakainya harus menutup aurat, tidak ketat, dan tidak transparan. Perempuan tidak boleh memakai cadar dan sarung tangan.
- Bermalam Di Muzdalifah
Setelah ihram pada tanggal 9 dzulhijah para jamaah mabid atau bermalam di muzdalifah. Biasanya semua mengambil batu yang cukup untuk melempar jumroh nanti di pagi hari setelah wukuf di padang arafah.
- Wukuf Di Padang Arafah
Setelah mabid jamaah melakukan wukuf di padang arafah pada pagi harinya. Hal ini dilakukan pada 9 dzulhijah. Setelah itu jamaah meneruskan perjalanan ke Mina untuk melakukan ibadah lempar jumroh.
- Melempar Jumroh Dan Cukur Rambut
Melempar jumroh dilakukan sebanyak 7x. Pelemparan ini dimaksudkan ke jumroh aqobah yang tujuannya untuk mengusir setan. Setelah itu melakukan tahalul atau pencukuran rambut.
- Perjalanan Ke Masjidil Haram
Perjalanan dikhususkan untuk para jamaah yang mengambil nafar awal yaitu harus pergi ke Masjidil Haram untuk menyelesaikan Haji. Sedangkan bagi yang mengambil nafar akhir berbeda pelaksanaannya. Para jamaah melempar jumrah lanjutan yang sering kita kenal dengan jumrah ula dan jumrah wustha.
- Melempar Jumrah Ula
Untuk Melempar jumrah ula dilaksanakan pada tanggal 9 dzulhijah, para jamaah melempar jumrah ula di tugu awal, di tugu yang kedua dan di tugu yang ke tiga.
- Melempar Jumrah Wustha
Pelaksanaan dari melempar jumrah wustha ini pada tanggal 12 dzulhijah. Pelemparannya sama yaitu pada tugu awal, di tugu ke dua dan di tugu ke tiga.
- Melakukan Thawaf Wada’
Ibadah yang terakhir yaitu para jamaah haji ini melakukan thawaf wada’. Thawaf wada’ ini memiliki arti sebuah perpisahan dari semua jamaah haji sebelum akhirnya mereka kembali ke negara mereka masing-masing.
Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah – Didalam umrah ini sekarang akan kita bahas tentang syaratnnya, disini ada beberapa syarat-syarat dari persyarata yang harus di penuhi saat hendak atau ketika melaksanakan ibadah umrah. Jika syarat syarat nya semua terpenuhi, berarti ibadah umrahnya tersebut menjadi sah maqbul atau diterima dan mabrur.
Adapun syaratnya adalah seperti dibawah ini:
- Syarat utama seseorang melaksanakan ibadah umroh adalah harus beragama islam
- Sudah sampai umur baligh 9 tahun bagi perempuan dan 15 tahun untuk laki-laki. Adapun seandainya ada orang yang belum mencapai ‘akil baligh boleh saja ia menjalankan aktifitas dalam ibadah umroh ini, akan teetapi ibadah umrah yang hukumnya menjadi sah adlah, saat seseorang tersebut telah sampai umur atau sudah mencapai ‘akil balihg, sehingga dengan penjelsan ini jika anakanak boleh dia melaksanakan umroh akan tetapi belum sah secara umur)
- Sudah dalam keadaan merdeka atau sudah tidak lagi sebagai budak belian.
- Istitha’ah (dalam bahasa Indonesia dapat diartikan mampu. Jika kita istilahkan artinya adalah orang tersebut yang akan melaksanakan umrah ini mampu untuk melaksanakan umrah dari berbgai segi, baik dari segi materi, fisik, maupun keilmuan)
- Bersama dengan mahrom (khusus bagi jamaah perempuan yang jika pergi berumrah ahrus didampingi)
Haji diwajibkan dengan lima syarat :
1. Islam.
2. Berakal.
3. Baligh.
4. Merdeka.
5. Mampu.
6. Untuk perempuan di tambah dengan satu syarat yaitu mahram yang pergi bersamanya. Sebab haram hukumnya jika ia pergi haji atau safar (bepergian) lainnya tanpa mahram, berdasarkan sabda Nabi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Tidak (dibenarkan seorang) wanita bepergian kecuali dengan mahramnya.” (Muttafaq Alaih). Apabila kedapatan perempuan berhaji tanpa mahram maka akan berdosa tetapi hukum hajinya tetap sah.
Syarat kelima yakni mampu, meliputi kemampuan materi dan fisik. Barangsiapa tidak mampu dengan hartanya untuk memenuhi biaya perjalanan, nafkah haji
dan sejenisnya maka ia tidak berkewajiban haji. Adapun orang yang mampu secara materil, tetapi tidak mampu secara fisik dan jauh harapan sembuhnya, seperti orang yang sakit menahun, orang yang cacat atau tua renta maka ia harus mewakilkan hajinya kepada orang lain. Dan disyaratkan orang yang mewakilinya sudah haji untuk dirinya sendiri.
Adapaun fungsi haji dan umroh dalam kehidupan :
- Memperteguh iman dan taqwa kepada Allah swt
- Mendapatkan keutamaan yang tinggi di dunia dan di akhirat.
- Meningkatkan persatuan, persaudaraan dan solidaritas umat islam
- Meningkatkan wawasan pengetahuan dan pemahaman tentang islam
- Menjauhkan seseorang dari kemaksiatan dan perbuatan dosa.
- Mengenal tempat-tempat bersejarah Mekkah.
Lihat video menarik tentang umroh berikut :
Baca juga :
- Ikuti Umroh Promo Dan Inilah Beberapa Pilihan Program Umrohnya
- Ikuti Umroh Plus Turki Dan Inilah Keuntungan Yang Akan Anda Dapatkan
- Persiapan Penting Bagi Calon Jamaah Umroh Bekasi 2018
Tata Cara Melakukan Ibadah Umroh
Ibadah umroh memiliki cara yang berbeda dengan ibadah haji. Kalau haji biasanya sesuai dengan tanggal tertentu sedangkan pada umroh beda pelaksanaannya selain itu ada beberapa yang ada di ibadah haji tetapi di umroh tidak ada.
Cara melakukan ibadah umroh adalah yang pertama ihram yang dikenakan di miqot atau batas tempat yang dibentuk menjadi sebuah aturan sebelum memasuki kota Makkah. Setelah Ihram lalu nantinya akan dilanjutkan dengan tawaf di padang arafah. Kemudian thawaf dilanjutkan dengan sa’i yaitu berlari-lari kecil di bukit safa ke marwah. Setelah melakukan sai nanti dilanjutkan dengan tahalul yaitu mencukur rambut yang dimaksudkan untuk mensucikan diri.
Itulah tata cara umroh dan haji yang bisa dilakukan. Pastikan anda melakukan sesuai dengan panduan yang berlaku. Untuk memperdalam pengetahuan bisa ditanyakan pada biro umroh dan haji yang dipercayakan. Selain itu juga bisa bertanya kepada ustadz atau kyai yang mengerti soal perjalanan umroh dan haji. Untuk informasi lebih rinci bisa hubungi kami langsung.
Head Office:
ALIFAH TOUR
PT. Nurindo Wisata
Ruko Mutiara Bekasi Centre Blok A 10 No. 4
Jl. Ahmad Yani, Bekasi, Jawa Barat – INDONESIA
Telp: (021) 8859750/ 8859751
Salam sukses – Umroh Murah Bekasi & Jakarta TImur